Monthly Archives: January 2013

tutorial PES 2013

Hai para Xeoners, kalian pasti sudah membaca berita-berita terbaru mengenai Pro Evolution Soccer 2013 yang akan terbit pada tahun ini. PES memang merupakan game sepakbola yang banyak digemari para gamers termasuk saya hehehe. Game generasi terbaru ini tidak hanya menyuguhkan grafik dan penampilan yang lebih tinggi dari sebelumnya, tetapi juga ada penambahan dari segi pemain beserta skill-skillnya yang mempesona.

Kali ini saya ingin berbagi sedikit mengenai trik, skill dan kontrol bola yang tersedia di PES 2013. Memang kebanyakan skill yang disediakan tidak jauh berbeda dari PES 2012, tapi ada beberapa tambahan skill – skill mempesona yang menurut saya cukup untuk memberi nilai plus pada game ini.

Langsung saja saya bagikan trik-trik yang saya baca di website penyedia konten PES 2013

  • Flick = Tekan dan tahan RS ketika pemain lawan terpancing maju
  • Running Rainbow Flick = Ketika sedang melakukan dribbling, klik RS 2X
  • Sombrero = Tekan dan tahan RS, lalu arahkan LS ke pemain lawan
  • Running Lift = Ketika sedang melakukan drible, tahan RS dan arahkan LS ke ↘ atau ↗
  • Cross Over Turn = Saat melakukan drible, arahkan RS ↓ → ↓ LS atau RS ↑ → LS
  • Flip Flap = Saat melakukan drible, arahkan RS ↘ → LS atau RS ↗ → LS
  • Double Touch = RS ↓ → → LS atau RS ↑ → LS
  • Nutmeg = Tahan R2 [saat lawan mendekat], kemudian R1+RS ke arah lawan
  • Run Around = Tahan R2 [saat lawan mendekat], kemudian tekan R1 + LS ↘ atau ↗
  • Deft Touch Dribble = R2+LS
  • Manual Shot = L2+LS+
  • Manual Shot (Low) = L2+LS+  dan Δ
  • Lofted Long Pass = Tahan R2 kemudian O

cerpen komedi

Cerita ini dimulai ketika saya pulang kuliah pada hari minggu. Hari itu saya tarburu-buru pergi ke parkiran untuk menjemput motor saya. Ya alasannya biar cepet dapet terus cepet pulang juga. Tapi sampai di parkiran saya lupa markir motor di mana tadi pagi. Saya cari di tempat biasanya saya markir gak ada. Mau tanya mas penjaganya lagi sibuk ngurusin motor yang lain. Dari awal pengen cepet-cepet eh malah kaya keong abis digebukin warga, mondar-mandir nyari motor. Setelah tanya mas penjaganya baru bisa nemuin tu motor.

“Tadi saya pindah mas, soalnya nutupin bis mau lewat.” kata mas penjaga.

“Nutupin bis mas? Itu bis ngapain nyasar sampek parkiran sini? Emang di pinggir jalan gak   ada pakiran bis?” tanya saya sambil terheran.

“Ya cuma numpang lewat doang mas kata sopirnya.” jawab mas penjaga sambil sedikit   tersenyum.

“Emang gak ada parkiran lain buat lewat? sampek harus lewat sini.” Tanya saya sedikit kesel.

Setelah ngluarin motor dari barisan, saya langsung meluncur di atas jalanan kota menuju rumah. Saya memacu motor dengan kecepatan di atas rata-rata hari biasa. Saat itu saya mengendarai motor dengan kecepatan 60 km/jam, yang biasanya cuma sekitar 50 km/jam. Ya memang lebih cepet dari biasanya, tapi tu motor malah jadi kaya onta kehausan, berisik banget suaranya. Udah suaranya gak jelas nadanya, berisik pula kaya cewek-cewek lagi ngrumpi. Untung orang-orang lain di jalan pake helm standart termasuk saya, jadi suaranya bisa melemah sampai di telinga. Coba kalau gak pake helm standart pasti udah banyak kecelakaan di jalan karena pada lepas stir untuk nutupin telinga karena suara motor berisik.

Setelah kira-kira 15 menit, alhamdulillah saya sampai di rumah dengan selamat sentosa tidak kurang suatu apapun. Walaupun saya yakin pasti bensin motor berkurang dengan drastis karena kecepatan yang luar biasa di jalan tadi. Sampek di rumah udah capek, panas, ngantuk, dan lain-lain, pas mau ke kamar istirahat, adik cewek saya yang pertama dan satu-satunya, saya lupa umur dia saat itu. Dia datang menghampiri saya dengan terseok-seok sambil mengucapkan:

“Mas, roda sepeda ku kempesss…” kata adikku dengan suara pelan.

Saya tau apa maksud dia saat itu. Maksud dia saat itu tak lain dan tak bukan adalah meminta ku untuk memompa roda sepedanya yang kempesss. Walaupun saat itu saya sedang capek berat, tapi siapapun orang yang melihat dia pasti tidak tega untuk tidak melakukan apa yang dia inginkan. Pasawat yang baru lepas landas pun kalau melihat ekspresi wajah dia saat itu pasti landing lagi karena gak tega. Karena saat itu dia meminta dengan raut wajah yang sangat memilukan dengan sedikit cairan yang keluar dari lubang hidungya. Seperti bebek yang sedang galau karena baru baru putus dari pacarnya. Dan memang basic saya adalah orang yang gak tegaan, jadi saya mau bantu dia dan menyuruh dia meminjam pompa di negara tetangga. Eh salah ding, maksudnya di rumah tetangga. Kalau minjam di negara tetangga nanti malah diklaim sebagai warga negara mereka lagi. Emangnya adikku blok Ambalat????? Lalu saya bilang ke adikku, “Yaudah pinjem pompa sana di tetangga sebelah, tapi jangan putus asa kalau gak ada orang di rumah, kan masih banyak tetangga yang punya pompa sepeda!!!”

Setelah saya suruh meminjam pompa sepeda, adik saya langsung melangkahkan kakinya dengan sedikit tertatih menuju rumah tetangga. Karena saya yakin dia sebenarnya tidak bener-bener mau saya suruh meminjam pompa sepeda. Tetapi berhubung adik saya orangnya juga tidak tegaan, apalagi saya menyuruh dia dengan ekspresi wajah yang tidak kalah memelas dari dia,jadi dia mau berangkat meminjam pompa di rumah tetangga.

Mandiri bukanlah pembelajaran tapi proses kehidupan

Mandiri bukanlah pembelajaran tapi proses kehidupan

 

Mandiri, kata yang mungkin menunjukan kedewasaan diri, kata yang juga menunjukan kemampuan dari seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya, ya jika seseorang mampu menjadi diri yang mandiri, maka bukan hal yang tak mungkin ia juga mampu melewati seleksi alam dalam kehidupan ini. Dimana kemampuan manusia untuk melangsungkan hidupnya tanpa bergantung pada orang lain.

 

Kebutuhan yang harus dipenuhi seseeorang tidak melulu soal materi, tapi juga rohani. Terkadang dalam hidup ini manusia seringkali hanya memikirkan soal materi. Seperti hidupnya tergantung pada materi saja. Sebagai contohnya untuk memenuhi kebutuhan materi, seseorang dengan berpeluh keringat dengan jerih payah sendirinya mampu menghasilkan sesuatu yang mendatangkan materi untuk kehidupannya. Itu hanya sebagian contoh mandiri dalam hal materi. Masih banyak lagi contoh lainnya. Selain itu, materi juga tidak hanya soal uang semata, melainkan juga tentang sesuatu yang kita raih atau dapat yang dapat dilihat, disentuh dan dirasakan. Seperti hasil kita membuat karya seni dan berhasil memperoleh penghargaandari masyarakat atas karya kita.

 

Mandiri dalam mencukupi kebutuhan rohani mungkin akan sulit dijelaskan, namun tanpa sadar kita sering memenuhi kebutuhan rohani kita secara mandiri. Seperti menonton televisi untuk hiburan, jalan-jalan, rekreasi dll semua itu untuk memuaskan rohani kita. Dan jika semua itu dilakukan oleh diri kita sendiri, sesungguhnya kita sudah dapat mandiri untuk mencukupi kebutuhan rohani. Memang kata rohani sering disangkut-pautkan oleh agama. OK akan saya kasih contoh mandiri dalam hal agama. Jangan berpikir tentang ibadah yang dilakukan sendiri atau apalah. Karena kita umat islam terutama pria dianjurkan untuk shalat berjamaah. Jadi mandiri dalam agama juga bisa dilakukan selain ibadah shalat, seperti sedekah. Ya.. sedekah yang kita keluarkan pada orang yang tidak mampu juga merupakan hasil kemandirian kita untuk memenuhi kewajiban dari agama kita, so.. bukankah hal tersebut juga mencerminkan kita dapat dikatakan sudah mandiri dalam agama kita.

 

Sebenarnya tidaklah penting bagi manusia untuk belajar hidup mandiri, kenapa?? Karena hidup mandiri adalah suatu hal yang wajar yang mau tidak mau dilakukan atau terjadi pada diri tiap orang. Jadi mandiri adalah tuntutan hidup setiap manusia. Seperti yang sebelumnya dikatakan, bahwa mandiri adalah cara seseorang untuk mempertahankan hidupnya. Seram sekali kata-kata tersebut. Seakan-akan manusia disamaka dengan binatang, dimana berlaku hukum rimba “yang kuat dialah yang berkuasa.”

 

 

 

 

Tapi mandiri sangat diperlukan bagi remaja seusia 16 – 25 tahun. Karena seusia mereka biasanya sedang mencari jati diri mereka masing-masing. Dengan kemandirian mereka maka jati diri mereka akan terbentuk dengan sendirinya. Janganlah orang tua memaksakan anaknya harus begini atau begitu. Biar saja anaknya tumbuh sesuai keinginannya. Sebagai orang tua, mereka cukup mengawasi perkembangan anaknya, agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

 

Sikap mandiri memang akan muncul dengan sendirinya di diri setiap orang. Tapi sikap mandiri muncul karena berbagai hal.

1. Jauh dari orang tua

2. Hidup sendiri

3. Tututan hidup

 

Hidup mandiri bukanlah suatu pelajaran dalam mengarungi kehidupan ini, melainkan cara dari seseorang untuk mempertahankan hidupnya dalam berbagai situasi yang sulit

 

Kepemimpinan

Pengertian Kepemimpinan

Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.

Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.

Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

 

Macam-macam Tipe Kepemimpinan

1. Tipe Kepemimpinan Kharismatis

Tipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh dan daya tarik yang amat besar.

2. Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik

Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut: (1) mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan, (2) mereka bersikap terlalu melindungi, (3) mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri, (4) mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif, (5) mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri, (6) selalu bersikap maha tahu dan maha benar.

Sedangkan tipe kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda dengan tipe kepemimpinan paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan maternalistik terdapat sikap over-protective atau terlalu melindungi yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang berlebih lebihan.

3. Tipe Kepemimpinan Militeristik

Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah: (1) lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana, (2) menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan, (3) sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan, (4) menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, (5) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, (6) komunikasi hanya berlangsung searah.

4. Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)

Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain: (1) mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi, (2) pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, (3) berambisi untuk merajai situasi, (4) setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri, (5) bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan, (6) semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi, (7) adanya sikap eksklusivisme, (8) selalu ingin berkuasa secara absolut, (9) sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku, (10) pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.

5. Tipe Kepemimpinan Laissez Faire

Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme. Oleh karena itu organisasi yang dipimpinnya biasanya morat marit dan kacau balau.

 

 

6. Tipe Kepemimpinan Populistis

Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.

7. Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif

Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.

8. Tipe Kepemimpinan Demokratis

Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.

Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-masing. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tokoh Kepemimpinan Sutiyoso

Nama Lengkap              : Sutiyoso

Alias                                    : Bang Yos

Kategori                            : POLITIKUS

Agama                                                : Islam

Tempat Lahir                  : Semarang, Jawa Tengah

Tanggal Lahir                                 : Sabtu, 6 12 1944

Zodiac                                 : Sagittarius

Hobby                                 : Bulutangkis | Tennis | Golf | Menembak | Basket | Sepakbola

Warga Negara                                : Indonesia

Istri                                       : Setyorini
Anak                                     : Yessy Riana Dilliyanti, Renny Yosnita Ariyanti
Ayah                                    : Tjitrodihardjo
Ibu                                         : Sumini

 

BIOGRAFI

Sutiyoso, sosok pria yang terkenal sebagai mantan gubernur DKI Jakarta selama dua periode ini lahir di Semarang pada tanggal 6 Desember 1944. Beliau merupakan anak ke 6 dari 8 bersaudara pasangan Tjitrodihardjo dan Sumini. Menikah dan berumah tangga dengan wanita bernama Setyorini ditahun 1974, dari pernikahan tersebut beliau dikaruniai dua anak bernama Yessi Riana Dilliyanti dan Renny Yosnita Ariyanti.

Latar belakang pendidikan Sutiyoso setelah merampungkan SMAnya di tahun 1963 dilanjutkan dengan menempuh pendidikan di Universitas 17 Agustus mengambil jurusan Teknik Sipil. Sempat pula mengikuti Akademi Militer Nasional di kota Magelang dan berhasil lulus di tahun 1968. Sebelum menduduki jabatannya sebagai gubernur, Sutiyoso sudah terkenal dengan sosok kepemimpinannnya semasa menjabat sebagai Panglima Kodam Jaya. Mencuatnya nama Sutiyoso di Kodam Jaya, menjadikan Tokoh ini bisa meraih jabatannya sebagai Gubernur Jakarta.

Sutiyoso mulai menjabat sebagai gubernur dari masa kepresidenan Abdurrahman Wahid hingga Presiden SBY dimulai tahun 1997 hingga 2002, dilanjutkan dengan periode berikutnya mulai tahun 2002 hingga 2007. Saat ini posisi tersebut digantikan oleh Fauzi Bowo. Di masa jabatannya sebagai gubernur, Sutiyoso terkenal dengan peluncuran angkutan massalnya di tahun 2004 yang biasa disebut TransJakarta atau Busway yang sampai saat ini masih beroperasi di Jakarta. Selain itu juga diadakannya Pusat Layanan Masyarakat melalui SMS Center untuk menangani keluhan-keluhan warga.

 

Di luar jabatannya sebagai gubernur, Sutiyoso juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mulai tahun 2004 hingga 2008. Pernah juga Sutiyoso maju dalam pencalonan presiden Indonesia di tahun 2009. Berbagai macam penghargaan juga diraih Sutiyoso, diantaranya Asian Air Quality Management Champion Award tentang keberadaan Busway yang mampu mengurangi dampak polusi.

PENDIDIKAN

  • Sekolah Dasar, 1955
  • Sekolah Menengah Pertama, 1959
  • Sekolah Menengah Atas, 1963\Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil,Untag Semarang, 1964 (hanya satu tahun)
  • Akademi Militer Nasional, Magelang, 1968
  • Kursus Sussarcab, 1969
  • Kursus Suslapa Infantri, 1978
  • Pendidikan Seskoad, 1984 l Pendidikan Seskogab, 1990
  • Kursus Lemhanas, 1994
  • Doktor Kehormatan (Honoris Causa) Bidang Ilmu Politik, dari UniversitasBusan, Korea Selatan, tahun 2001

KARIR

  • Operasi PGRS/Paraku (1969) Operasi Flamboyan, Timtim (1975)
  • Operasi Aceh Merdeka (1978)
  • Asisten Personel Kopassus, 1988
  • Asiten Operasi Kopassus, 1990 l Asisten Operasi Kepala Staf Kostrad, 1991
  • Wakil Komandan Jenderal Kopassus, 1992
  • Komandan Korem 062 Suryakencana, Bogor, 1993
  • Kepala Staf Kodam Jaya, Maret 1994
  • Pangdam Jaya, April 1996
  • Gubernur DKI Jakarta, 1997-2002
  • Gubernur DKI Jakarta, 2002-2007
  • Penugasan Luar Negeri:
  • Ke Republik Korea tahun 1982
  • Ke Kerajaan Inggris, menjalani on the job training di Airborne, 1987
  • Ke Australia 1989
  • Ke Amerika Serikat tahun 1991, menjalani latihan loncat terjun payung bersama tentara Amerika di Fortbragg
  • Organisasi Olahraga:
  • Ketua Pelaksana Harian Perbakad l Ketua Umum PB PERBAKIN, 1997 s/d 2001
  • Pembina Persija Jakarta, hingga saat ini
  • Ketua Umum PB PERBASI, sampai 2004
  • Ketua Umum Damai Indah Golf
  • Ketua Umum Independent Golf
  • Ketua Umum PB PBSI, 2004-2008
  • Organisasi Pemerintah:
  • Ketua Asosiasi Pemerintahan Daerah Seluruh Indonesia

PENGHARGAAN

  • GOM VIII/Dharma Palai Seroja
  • Kesetiaan VIII Tahun
  • Penegak G30S PKI
  • Kesetiaan XVI Tahun
  • Dwija Sistha
  • Kesetiaan XXIV Tahun
  • Bintang Kep. Nararya
  • Satyalancana Mahaputera Utama
  • The Award of Honor of The President of Ukraina
  • Manggala Karya Kencana
  • Satyalancana Wira Kary
  • Penghargaan sebagai Danrem Terbaik se-Indonesia,1994
  • Penghargaan sebagai “Gubernur Pembuat Berita Terpopuler Indonesia Tahun 2002”
  • Penghargaan “Satu-Satunya Gubernur di Indonesia yang Mengalami Lima Kali  Pergantian Presiden”, dari Museum Rekor Indonesia (MURI), tahun 2004
  • Gubernur Paling Kreatif, dari Yayasan Pengembangan Kreativitas (YPK), 2005

bentuk bagan organisasi

ORGANISASI KOPERASI

 

1. Rincian Struktur Organisasi Koperasi

Organisaisi koperasi yang telah terbentuk memerlukan pelaksanaan manajemen koperasi diantaranya mengenai Bagan Struktur Organisasi yang relevan, perangkat dan fungsi organisasai koperasi.

Bagan Struktur Organisasi Koprasi menggambarkan sususnan, isi dan luas cakupan

organisasi koperasi, serta menjelaskan posisi daripada fungsi beserta tugas maupun kewajiban setiap fungsi, hubungan kerja dan tanggung jawab yang jelas.

Landasan pembuatan struktur organisasi adalah :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

2. Anggaran Dana dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi.

3. Keputusan Rapat.

 

2. Masalah yang dihadapi saat ini

  1. Permasalahan Makroekonomi (Ekonomi Politik)
  1. Masalah Input

Dalam menjalankan kegiatan usahanya koperasi sering mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan baku. Salah satu bahan baku pokok yang sulit diperoleh adalah modal.

  1. Masalah Output

Dalam hal kualitas, output koperasi tidak distandardisasikan, sehingga secara relatif kalah dengan output industri besar. Hal ini sebenarnya sangat berkaitan dengan permasalahan input (modal dan suberdaya manusia). Koperasi mengalami kesulitan dalam menjalankan bisnisnya. Output yang dihasilkannya tidak memiliki jalur distribusi yang established, serta tidak memiliki kemampuan untuk memasarkan dan melakukan promosi.

  1. Permasalahan Internal

Kurangnya tenaga profesional

Dari kurangnya tenaga yang professional menangani ini maupun permasalahan lainyang harus dibenahi bersama. Belum lagi ada persaingan yang timbul dariberkembangnya usaha sejenis koperasi.

3. Solusi

  1. Permasalahan Makroekonomi (Ekonomi Politik)

Memberikan keleluasaan bagi koperasi dalam memperoleh modal. Jangan dipersulit dengan bermacam – mascam regulasi. Biarkan koperasi tumbuh dengan alama (bukan rekayasa), belajar menjadi efisien dan selanjutnya dapat berkompetisi

Peranan pemerintah diperlukan untuk menyediakan sarana distribusi yang memadai. Sarana yang dibentuk pemerintah tetap harus dalam pemahaman koperasi sebagai gerakan rakyat, sehingga jangan melakukan upaya – upaya pengharusan bagi koperasi untuk mamakai sarana bentukan pemerintah itu.

  1. Permasalahan Internal

Perlu membentuk wadah – wadah yang ada dibawah kepengurusan Kopri dengan memberikan pemahaman pelatihan dan penyuluhan kepada yang ada dibawah naungan koperasi tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar

Bagan Struktur Organisasi Koperasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keterangan :

Bagan Struktur Organisasi Koperasi ini tidak bersifat baku dan masih dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan/kecukupan/cirri khas organisasinya. Perangkat organisasinya pasti harus tercantum sebagaimana UU Nomor 25 Tahun 1992 pasal 21, adalah Rapat Anggota, Pengurus dan Pengawas, yang selanjutnya dapat dilengkapi adanaya pengelola (manager dan

karyawan).

  1. Tugas – tugas setiap jabatan
  • Rapat Anggota (RA)

 

Anggota memiliki kekuasaan tertinggi dalam koperasi, yang tercermin dalam forum Rapat Anggota, sering kali secara teknis disebut RAT (Rapat Anggota Tahunan). Fungsi Rapat

Anggota adalah :

  1. Menetapkan Anggaran Dasar/ART.
  2. Menetapkan Kebijaksanaan Umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi.
  3. Menyelenggarakan pemilihan, pengangkatan, pemberhentian, pengurus dan atau pengawas.
  4. Menetapkan Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi serta pengesahan Laporan Keuangan.
  5. Mengesahkan Laporan Pertanggung-jawaban Pengurus dan Pengawas dalam melaksanakan tugasnya.
  6. Menentukan pembagian Sisa Hasil Usaha.
  7. Menetapkan keputusan penggabungan, peleburan, dana pembubaran Koperasi.
  • Pengurus

 

Pengurus dipilih dari dan oleh Anggota Koperasi, dan berperan mewakili anggota dalam

menjalankan kegiatan organisasi maupun usaha koperasi. Pengurus dapat menunjuk manajaer

dan karyawan sebagai pengelola untuk menjalankan fungsi usaha sesuai dengan ketentuanketentuan yang ada, sebagaimana jelas tercantum dalam pasal 32 UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Pengurus memperoleh wewenang dan kekuasaan dari hasil keputusan RAT Pengurus

berkewajiban melaksanakan seluruh keputusan RAT guna memberikan manfaat kepada

anggota koperasi. Pengurus merumuskan berbagai kebijaksanaan yang harus dilakukan

pengelola (Tim Manajemen) dan menjalankan tugas-tugasnya sebagai berikut :

  1. Mengelola organisasi koperasi dan usahanya
  2. Membuat dan mengajukan Rancangan Program Kerja Serta Rancangan RAPBK (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi).
  3. Menyelenggarakan Rapat Anggota
  4. Mengajukan Laporan Keuangan dan Pertanggung jawaban Pelaksanaan Tugas.
  5. Menyelenggarakan pembukaan keuangan dan invetaris secara tertib.
  6. Memelihara daftar buku Anggota, buku Pengurus dan Pengawas.
  7. Memberikan Pelayanan kepada Anggota Koperasi dan Masyarakat.
  8. Mendelegasikan tugas kepada manajer
  9. Meningkatkan pengetahuan perangkat pelaksanaan dan anggota.
  10. Meningkatkan penyuluhan dan pendidikan kepada anggota.
  11. Mencatat mulai sampai dengan berakhirnya masa kepengurusan pengawas dan pengurus.
  12. Mencatat masuk dan keluarnya anggota.
  • Fungsi dan Peran Pengurus

 

Pengurs koperasi mempunyai fungsi, di antaranya adalah :

1)    Pengurus sebagai pusat

Pengurus sebagai pusat pengambilan keputusan yang tertinggi Fungsi pengurus sebagai pusat pengambilan keputusan tertinggi diwujudkan dalam menentukan tujuan organisasi, merumuskan kebijakan organisasi, menentukan rencana sasaran serta program kerja organisasi koperasi, memilih dan mengawasi tindakantindakan manajer-manajer dan karyawan dalam mengelola usaha koperasi. Pengurus merupakan perangkat organisasi koperasi yang diharapkan dapat membawa perubahan dan pertumbuhan organisasi dan sekaligus menjadi sumber inisiatif dan inspirasi bagi pengembangan usaha koperasi. Pada menilai semua hasil kerja kegiatan kegiatan pengelolaan koperasi secara operasional yang menjadi tanggung jawab manajer.

2)   Fungsi sebagai penasihat

Fungsi sebagai penasihat ini berlaku baik bagi para manajer maupun bagi para anggota. Bagi para manajer maminta nasihat kepada pengurus adalah penting sekali artinya, terutama dalam rangka penjabaran dan penerapan kebijaksanaan operasional dari kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah dirumuskan oleh pengurus.

3)   Pengurus sebagai pengawas

Pengurus sebagai pengawas adalahbahwa pengurus merupakan orang yang mendapat kepercayaan dari anggota untuk melindungi semua kekayaan organisasi.

4)   Pengurus sebagai penjaga kelangsungan hidup organisasi;

demi keberlangsngan usaha dan keberlanjutan organisasi koperasi, maka pengurus harus :

  1. Mampu menyediakan adanya manajer yang cakap dalam organisasi;
  2. Menyeleksi dan memilih eksekutif atau manajer secara efektif;
  3. Memberikan pengarahan kepada para manajer agar koperasi berjalan secara efektif,professional, dan
  4. Menetapkan orang-orang yang mampu mengarahkan kegiatan dari organisasi;
  5. Mengikuti perkembangan pasar, dengan tepat mengarahkan berbagai jenis layanan barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkan oleh koperasi sesuai dengan dinamika pasar dan tingkat kelayakan maupun profitabilitas usaha.
  6. Pengurus sebagai symbol; langkah-langkah yang diambil pengurus terhadap anggota maupun karyawan bersifat persuasive yang menempatkan pengurus menjadi pemimpin yang memiliki kekuatan dan motivator bagi pencapaian tujuan; strategis perusahaan dan kebijaksanaan umum dari organisasi koperasi dirumuskan secara sistematis oleh pengurus. Pengurus memperoleh dan menyajikan informasi koperasi secara cermat dalam menunjang kinerja usaha.

Penilaian kesehatan koperasi merupakan ukuran penilaian kinerja koperasi merupakan ukuran penilaian kinerja koperasi yang memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran, keberhasilan pertumbuhan, perkembangan dan keberlangsungan usaha koperasi dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pengurus mempersiapkan dan membuat laporan kesehatan kopearsi secara tertulis yang dikoordinasikan dengan pengawas, serta dilaporkan pada Rapat Anggota. Aspek-aspek yang tercakup dalam laporan kesehatan kopearsi paling tidak berisi:

  1. Permodalan.
  2. Kulaitas aktiva produktif.
  3. Pengelolaan.
  4. Efisiensi.
  5. Likuiditas,
  6. Jati diri Koperasi.
  7. Pertumbuhan dan kemandirian, dan
  8. Kepagtuhan terhadap prinsip-prinsip usaha yang digunakan.

Penilaian penilaian kesehatan koperasi dibuat denga pendekatan kualitatif maupun kuantitatif miimal 1(satu) tahun sekali melalui rapat pengurus. Hasil penialain kesehatan pengurus disampaikan kepada anggota secara terbuka melalui surat edaran atau papan pengumuman, paling lama 1(satu) bulan dari setiap periode masa bakti pengurus sebagai

pertanggungjawaban pengurus kepada seluruh anggota.

Hasil penilaian kesehatan koperasi yang diumumkan mencerminkan kondisi sebenarnya dan sesuai dengan situasi dilapangan. Jika tidak sesuai, anggota/pengawas dapat mengajukan keberatan dan meminta penjelasan dan klarifikasi kepada pengurus koperasi berhak untuk melakukan konfirmasi kepada pengawas/anggota.

Untuk mengefektifkan usaha dan berjalannya fungsi pengendalian manajemen koperasi, maka pengurus melakukan pemeriksaan rutin secara berkala minimal 3 (tiga) bulan sekali terhadap seluruh transaksi yang terjadi. Hasil kegiatan ini menjadi masukkan/bahan untuk perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan kinerja usah koperasi kepada pihak pengelola koperasi, serta pengendalian atas kemugkinan terjadinya penyimpangan dan kesalahan pembukuan. Hasil pemeriksaan pengurus dapat disampaikan dan menjadi bahan pertimbangan dan perhatian pula bagi pengawas koperasi.

Pengurus juga melaporkan kinerja pelaksanaan kebijakan, program kerja, dan realisasi rencan Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi (RAPBK) yang sudah disetujui oleh Rapat Angota untuk tahun buku berjalan (1 Januari – 31 Desember). Adapun kinerja kebijakan, program dan RAPBK meliputi :

  1. Organisasi dan kelembagaan (membandingkan rencana dengan realisasi)
  2. Pelayanan dan Usaha Koperasi (membandingkan rencan dengan realisasi)
  3. Neraca Pelayanan Koperasi kepada anggota dan non anggota (membandingkan rencan dengan realisasi).
  4. Kinerja keuangan (analisa perkembangan dan analisa laporan keuangan);
  5. Pembagian SHU.
  6. Keajaiban – keajaiban lain yang muncul yang tidak ada dalam rencana.
  • Pengawas

 

Pengawas sebagai salah satu perangkat organisasi koperasi diangkat dari dan oleh Anggota dalam Rapat Anggota Tahunan, sesuai pasal 38 UU No. 25 Tahun 1992. Berdasarkan ketentuan Pasal 39 UU No.25 Tahun 1992, fungsi tugas dan wewenng pengawas antara lain :

  1. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan Pengurus dan Pengelola Koperasi.
  2. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
  3. Meneliti catatan yang ada pada koperasi.
  4. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
  5. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.
  6. Memeriksa sewaktu-waktu tentang keuangan dengan membuat berita acara pemeriksaannya.
  7. Memberikan saran dan pendapat serta usul kepada pengurus atau Rapat Anggota mengenai hal yang menyangkut kehidupan koperasi.
  8. Memperolah biaya-biaya dalam rangka menjalankan tugas sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
  9. Mempertanggungjawabkan hasil pemeriksaannya pada RAT.

Keterkaitan antara peran pengawas dan pengurus adalah dalam hal pelaporan adalah dalam hal pelaporan hasil audit. Pengawas melaporkan hasil audit dan rekomendasi pelaksanaan kebijakan dan Keputusan Rapat Anggota yang telah di laksanakan oleh pengurus koperasi baik auditr berkala maupun audit akhir tahun buku. Hasil audit yang dilaporkan dari pengawas adalah mengenai kesesuaian dan kebenaran data dan informasi yang dilaporkan dari pengawas adalah mengenai kesesuaian dan kebenaran data dan informasi yang dilaporkan Pengurus koperasi dengan bukti – bukti pendukungnya. Adapun beberapa hasil audit yang dilaporkan pengawas adalah :

  1. Pelaksanaan Anggaran Dasar di Koperasi;
  2. Pelaksanaan Kepeutusan RAT;
  3. Audit manajemen (pelaksanaan Standar Operasional Produser, deskripsi jabatan, dan disiplin kerja);
  4. Audit keuangan (ada tidaknya penyimpangan keuangan oleh Pengurus);
  5. Audit fisik (inventaris, dan kas)
  • Pengelola (Manager)

 

Manager dipilih dan diangkat oleh pengurus untuk melakukan fungsi pengelolaan operasionalusah koperasi.

Kewajiban manager antara lain :

  1. Melaksanakan kebijakan operasional yang telah ditetapkan Pengurus.
  2. Memimpin dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan – kegiatan di unit – unit usaha.
  3. Membimbing dan mengarahkan tugas – tugas karyawan yang dibawahnya seefisien mungkin menuju karyawan yang berkualitas.
  4. Mengusulkan kepada pengurus tentang pengangkatan dan atau pemberhentian karyawan dalam lingkungan tugasnya.
  5. Menyusun Program Kerja dan RAPBK tahunan untuk disampaikan kepada pengurussebelum dimulainya rencana dan anggaran yang baru, dan selanjutnya evaluasisekaligus perencanaan bagi pengurus untuk disampaikan dalam Rapat Anggota.
  6. Membuat laporan pertanggungjawaban kerja secara tertulis setiap akhir bulan and tahun.
  7. Melaksanakan dokumen-dokumen usaha atau organisasi koperasi.

B. Fungsi utama Manager :

 

1)    Melaksanakan tugas segari – hari di bidang usaha.

2)   Bertanggungjawab atas administrasi kegiatan usaha dan organisasi koperasi.

3)   Mengembangkan dan mengelola usaha untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

C. Perlunya Manager dalam Koperasi

 

Keberadaan manajer dalam koperasi diharapkan usaha koperasi akan dapat berkembang lebih maju. Manajer diperlukan bagi koperasi :

  1. Untuk mengelola usaha koperasi memerlukan keahlian sesuai dengan bidang usaha koperasi, selain untuk menunjang fungsi pengurus yang umumnya dipilih oleh anggota berdasarkan atas kepercayaan.
  2. Pengelolaan usaha koperasi memerlukan tindakan yang berkeseimbangan sepanjang tindakan yangberkesinambungan sepanjang waktun sejalan dengan keberadaan koperasi itu, sementara pengurus di[ilih untuk jangka waktu tertentu (ada batasan waktu kepengurusan).
  3. Pengurus umumnya tidak dapat mencurahkan tenaga atau pikirannya secara penuh dalam koperasi, karena biasanya pengurus memiliki tugas pokoknya, sehingga manajer diperlukan untuk mengoperasionalisasikan usaha koperasi lebih efektif dan mencapai tujuannya.
  • Hubungan kerja antara Pengurus dan Manajer.

Antara pengurus dengan manajer harus memiliki kesatuan pendangan dan kesatuan gerak untuk mengenai usaha koperasi dan tercapainya tujuan koperasi.

Untuk menjaga keseimbangan dan keselarasan usaha koperasi dilakukan tugas dan tanggung

jawab sejelas-jelasnya, antara lain :

  1. Pertanggung jawaban teknis operasional oleh pengurus diserahkan kepada manajer, sekalipun pertanggungjawaban terakhir kepada anggota dilakukan pengurus.
  2. Pengurus hanya memutuskan hal-hal yang sifatnya kebijaksanaan, sedangkan manajer dalam bidang operasionalnya.
  3. Pengurus mempunyai wewenang penuh untuk melakukan pengawsan, pemantauan, penerbitan, penelitian, dan pemeriksaan tentang apa yang dilakukan manajer.

Pengurus tidak perlu mengerjakan hal-hal yang sifat

v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Normal
0

false
false
false

EN-US
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}

membuat perencanaan usaha

THE RED’S DISTRO

 

Distro berasal dari kata distribution store yang bisa diartikan  sebagai toko yang khusus mendistribusikan produk dari suatu komunitas. Clothing Company adalah istilah yang digunakan untuk perusahaan yang memproduksi pakaian jadi dibawah brand mereka sendiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa distro merupakan outlet atau toko sebagai jalur distribusi  dari produk-produk clothing-company dari  suatu komunitas. Awalnya barang yg diproduksi berupa kaos, tapi seiring perkembangan kebutuhan dan permintaan customer, produknya pun meluas hingga ke celana, dompet, tas dan aksesoris lainnya.

 

The Red’s Distro bergerak di bidang perdagangan  yang menjual berbagai aneka pakaian  serta fashion yang pastinya uptodate dan cocok dengan selera masyarakat, khususnya untuk kaum remaja.

 

Perusahaan kami memiliki badan hukum dan hukum yang sah dan surat ijin usaha yang sah , tempat membuka usaha yang sah , dan kami wajib pjak , perusahaan kami mempubyai NPWP

 

Visi dari pendirian usaha ini adalah

 

  • Untuk mengembangkan usaha yang kecil ini agar mampu menjadi usaha besar dan berkelanjutan.
  • Untuk menyerap banyak tenaga kerja.

 

Misi dari pendirian usaha

 

  • Dapat membantu masyarakat dalam menanggulangi pengangguran.
  • Dapat bekerjasama dengan pihak manapun untuk lebih mengembangkan bisnis.

 

  1. Perencanaan dari bisnis distro:

 

  1. Tujuan :

 

1)    Untuk memberi kemudahan dalam berfashion bagi konsumen  terutama dari kalangan remaja.

2)   Mempelopori kecintaan generasi muda dalam berbusana serta tidak ketinggalan pula dalam berfashion.

3)   Menambah cabang distro didaerah-daerah.

4)   Membuka lapangan pekerjaan terutama bagi  para desainer serta penjahit dalam menyalurkan kreativitasnya dalam bidang fashion.

 

  1. Merumuskan keadaan saat ini :

 

1)    Anak muda atau abg yang sedang terpengaruh oleh fashion-fashion yang uptodate. Mereka adalah pengguna baju-baju distro yang memiliki ciri khas tertentu.

2)   Resiko yang dihadapi adalah berupa ancaman terhadap kelangsungan jumlah kunjungan pelanggan. Hal ini disebabkan semakin banyaknya distro-distro maupun outlet-outlet yang menjual pakaian dengan lebih mudah dan murah ataupun distro yang berskala internasional. Dengan ini maka lambat laun akan semakin banyak orang yang mengunjungi distro lainnya. Sebagai upaya untuk mengantisipasi hal ini, maka kami selalu memberikan dan menyediakan produk yang terbaru dan tentunya sesuai dengan selera dan kebutuhan masyarakat. Dengan begitu pelanggan akan memiliki keterkaitan dan terus merasa perlu untuk datang ke tempat kami.

  1. Mengidentifikasikan kemudahan :

 

–          Lokasi dekat dengan kawasan pusat perbelanjaan

–          Lokasi berada ditengah kawasan penduduk.

 

  1. Mengidentifikasikan kesulitan :

 

–          Persaingan pasar dengan perusahaan yang berskala nasional

–          Berubahnya kondisi perekonomian

–          Munculnya distro – distro baru yang sejenis yang berusaha menyaingi distro kami, dengan style-style terbaru.

 

  1. Rencana yang akan kami jalankan pada perusahaan ini antara lain :

 

  • Membuat pamphlet-pamflet berisi produk – produk baru yang akan ditempel tiap bulannya.
  • Melakukan iklan-iklan di dunia internet baik melalui situs jejaring sosial maupun forum.
  • Membuat catalog-katalog mengenai fashion yang sedang uptodate di distro

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Pengorganisasian

 

 

       
   
 
     

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  • Pemilik usaha: bertugas untuk memantau jalannya usaha dan menerima laporan sebulan sekali dari hasil usaha.
  • Sekretaris: bertugas untuk membuat surat-surat yang dubutuhkan oleh distro, mencatat data.
  • Bendahara: bertugas untuk membuat laporan keuangan setiap bulannya.
  • Penanggung jawab: bertugas untuk bertanggung jawab mengenai kejadian-kejadian yang terjadi di distro dan bertanggung jawab untuk memantau cara kerja bawahannya dalam melayani pelanggan.
  • Karyawan 1: bertugas melayani para pelanggan distro dengan menerapkan prinsip pelayanan prima.
  • Karyawan 2: bertugas melayani para pelanggan distro dibagian kasir dengan menerapkan prinsip pelayanan prima.
  • Karyawan 3: bertugas untuk menata barang masuk dan keluar di gudang.

 

 

 

 

 

 

 

  1. Pengarahan

 

  • Motivasi

Karena dilihat dari prospek berkembangnya distro di Indonesia cukup bagus dan dengan masuknya budaya berpakaian ala Barat yang fashionable membuat  banyak para remaja sekarang  mengutamakan distro, maka itulah ada keinginan membuka distro yang sedang mengglobal  untuk para remaja Indonesia.

 

 

  1. Pengawasan

 

  • Dilihat dari kinerja

 

1)    Pegawai/karyawan distro tidak perlu memiliki pendidikan akhir yang tinggi

2)   Pegawai hanya perlu memiliki atitude yang baik dan memiliki skill

3)   Jujur ,ulet dalam bekrja

4)   On time

5)   Mampu mengoprasikan komputer

6)   Berpenampilan menarik dan rapi